Biografi Singkat Albert Einstein

Blogtokohpedia – Biografi Singkat Albert Einstein; Siapa yang tidak kenal dengan ilmuwan yang satu ini? Seorang ilmuwan fisika yang sangat dikenal dunia.

Ya, dialah Albert Einstein. Seorang ilmuwan fisika yang memiliki jasa terbesar pada dunia di abad ke-20.

Dia menyumbang banyak jasa dalam perkembangan ilmu mekanika kuantum, kosmologi, dan statistika. Selain itu, ia mendapatkan Penghargaan Nobel dalam ilmu Fisika pada tahun 1921.

Setelah teori relativitas umum miliknya dirumuskan, ia menjadi terkenal ke seluruh dunia. Hal itu adalah prestasi yang sangat luar biasa bagi seorang ilmuwan.

Di akhir hidupnya, beliau sudah diakui kecerdasannya melampai seluruh ilmuwan yang ada di muka bumi ini, dan bahkan di dalam catatan sejarah masa lampau, banyak yang mengakui juga bahwa ia adalah seorang yang jenius.

Wajahnya dikenal dimana-mana, bahkan sampai ke seluruh dunia. Dunia menghargai dan menghormatinya dengan mengabadikan namanya dengan satu ukuran fotokimia yang dinamai einstein.

Sebuah unsir kimia dinamai dengan nama Einsteinium, dan sebuah asteroid yang telah ditemukan dinamai dengan nama 2001 Einstein.

Masih ingat dengan rumusnya? Rumus dari Einstein yang paling terkenal adalah ‘E=mc²

Biografi Singkat; Masa Muda Albert Einstein

Einstein dilahirkan di kota Ulm, Wurttemberg, Jerman yang berada disekitar 100km sebelah timur Stuttgart. Ia lahir pada tanggal 14 Maret 1879, dengan seorang ayah yang bernama Hermann Einsteinn.

Ayahnya adalah seorang pengrajin ranjang bulu, yang kemudian beralih profesi menjadi seorang eketrokimiawan. Sedangkan ibu Einstein bernama Pauline.

Pasangan ini menikah di Stuttgart, Bad Cannstatt. Einstein merupakan keturunan Yahudi, pada waktu masih kecil ia disekolahkan di sekolah Katolik, dan atas kemauan dari ibunya, ia diajarkan bermain biola.

Di usia lima tahun, Einstein diperkenalkan dengan kompas kantung oleh ayahnya. Pada saat itu Einstein kecil menyadari bahwa ada sesuatu diruang ‘kosong’ bereaksi terhadap jarum pada kompas tersebut.

Ia kemudian menjelaskan bahwa pengalamannya melihat kinerja dari kompas tersebut adalah satu momen yang paling memengaruhi di hidupnya.

Meskipun ia banyak menciptakan berbagai model dan alat mekanik sebagai salah satu hobinya, ia dianggap sebagai seorang yang lambat tanggap dalam pelajaran.

Hal ini kemungkinan terjadi karena ia mengalami dyslexia, adanya sifat pemalu dalam dirinya, dan adanya struktur yang jarang ditemui atau tidak biasa pada otaknya (hal ini diteliti setelah ia meninggal).

Albert Einstein Menderita Sindrom Asperger

Albert Einstein dianugerahi penghargaan atas teori relativitasnya, dan sudah diakui bahwa ia mampu mengembangkan kecerdasan yang lebih daripada ilmuwan lainnya.

Namun, terdapat pendapat lain mengenai hal ini, belakangan ini diketahui bahwa untuk perkembangan mentalnya, ia ternyata menderita Sindrom Asperger, suatu kondisi yang berkaitan dengan autisme.

Jatuh Cinta Dengan Ilmu Sains

Einstein mulai mengenal matematika di umur 12 tahun. Ada pendapat yang mengemukakan bahwa ia gagal dalam pelajaran matematika disekolahnya, tapi hal ini tidaklah benar.

Setelah itu nilai akademisnya semakin membaik dan membuat orang disekitarnya bingung akan hal ini. Karena ia terlihat tertarik pada dunia intelektual, kedua pamannya mambantunya untuk mengembangkan bakatnya dengan memberikan banyak pelajaran akan buku sains dan matematika.

Pada tahun 1894 ayahnya mengalami kebangkrutan, sehingga memaksa Einstein untuk pindah dari Munchen ke Pavia, Italia (dekat dengan kota Milan).

Einstein kembali ke keluarganya di Pavia setelah bersekolah selama satu semester. Setelah gagal dalam tes masuk di Institut Teknologi Swiss Federal (Eidgenossische Technische Hochshule, di Zurich) di tahun berikutnya Einstein dikirim ke Aarau, Swiss.

Di sana ia menyelesaikan sekolah menengahnya, dan menerima gelar diploma tahun 1896. Di tahun berikutnya ia melepaskan kewarganegaraan Wurttemberg, sehingga ia menjadi seorang yang tidak memiliki kewarganegaraan.

Bertemu dan Jatuh Cinta Dengan Mileva Maric

Tahun 1898, Einstein bertemu dengan Mileva Maric. Pertemuannya itu membuahkan rasa cinta kepada seorang Serbia yang merupakan teman sekelasnya (ia juga merupakan teman dari Nikola Tesla).

Di tahun 1900, Eidgenossische Technische Hochschule memberikannya gelar untuk dapat mengajar, dan ia juga diterima sebagai warga negara Swiss pada tahun 1901.

Pada waktu itu ia banyak mendiskusikan akan ketertarikannya pada sains ke teman-temannya, termasuk juga kepada Mileva. Di tahun 1902, Einstein dan Mileva memiliki seorang putri yang lahir pada bulan Januari yang dinamai Lieserl.

Setelah lulus, ia tidka mendapatkan pekerjaan sama sekali untuk mengajar. Melalui kerabatnya, Einstein mendapatkan pekerjaan sebagai asisten teknik pemeriksa di Kantor Pten Swiss tahun 1902.

Saat bekerja disana, Einstein memeriksa aplikasi paten penemu untuk alat yang digunakan untuk pengetahuan fisika.

Ia juga semakin menyadari bahwa pentingnya sebuah aplikasi dibandingkan dengan literasi yang buruk, di sana ia belajar bagaimana cara ‘menjelaskan dirinya secara benar’.

Terkadang, ia membenahi berbagai model dan desain aplikasinya, tidak jarang juga Einstein membantu mengevaluasi efesiensi dari hasil kerja mereka.

Tepat pada tanggal 6 Januari tahun 1902, Einstein akhirnya menikahi Mileva. Mileva adalah seorang ahli didalam ilmu matematika.

Mileva juga merupakan anak dari keluarga kaya yang memiliki darah Serbia, putri dari Milos Maric, seorang perwira di Militer Austro-Hungaria.

Anak kedua mereka lahir pada tanggal 14 Mei 1904, dan dinamai Hans Albert Einstein. Di tahun 1904, posisi Einstein telah menjadi seorang pegawai tetap.

Baca Juga: Mitos dan Fakta seputar kehamilan yang patut kalian ketahui

Tidak lama kemudian ia mendapatkan gelar doktor setelah menyerahkan thesis ‘On a new determination of molecular dimensions’ atau dikenal dengan ‘Eine neue Bestimmung der Molekuldeimensionen’ tahun 1905 oleh Univ. Zurich di Swiss.

Di tahun yang sama, ia telah mengeluarkan empat artikel yang menjelaskan dasar fisika modern, dimana tidak ada sastra sains yang menjadi rujukannya atau partner dalam sains yang bisa ia diskusikan akan teorinya.

Biografi Singkat; Albert Einstein Mendapatkan Penghargaan Nobel

Namun, banyak dari ilmuwan yang setuju bahwa ketiga dari thesis tersebut (gerak Brownian, relativitas khusus, dan efek fotolistrik) sangatlah pantas untuk mendapatkan Penghargaan Nobel.

Namun sangat disayangkan, hanya thesis tentang efek fotoelektrik yang sukses mendapatkan penghargaan itu.

Hal ini sangatlah ironis, hal ini didasari karena Einstein selain lebih tahu banyak tentang relativitas, tapi karena efek fotoelektrik adalah salah satu dari sebuah fenomena kuantum, dan Einstein juga menjadi terbebas dari jalan di dalam teori kuantum.

Yang membuat thesis dari Einstein luar biasa adalah; di dalam semua kasus, Einstein dapat dengan mudah mempunyai ide serta teori fisika yang logis, dan berhasil menjelaskan berbagai hasil eksperimen yang selama ini masih diperdebatkan oleh berbagai ilmuwan selama berabad-abad.

Artikel pertamanya berjudul ‘On the Motion – Required by the Molecular Kinetic Theory of Heat of Small Particles Suspended in a Stationary Liquid’, yang mencakup tentang gerakan Brownian.

Ia menggunakan teori kinetik cairan yang pada jaman itu sangatlah kontroversial, dan menetapkan bahwa fenomena saat itu yang masih dianggap kurang memuaskan penjelasannya.

Ia sanggup memberikan bukti secara empirik (berdasarkan pengamatan dan hasil eksperimen yang ia buat) pengaruhnya kepada atom.

Baca Juga: Siapa Kartini? Mari kita ulas secara singkat

Selain itu ia juga meminjam keyakinan pada mekanika statistika yang pada jaman itu juga merupakan teori yang tidak kalah kontroversialnya.

Sebelum thesis ini muncul, atom dulu dikenal sebagai konsep yang berguna, tetapi banyak ilmumwan yang berdebat tentang ini.

Apakah atom benar-benar suatu benda yang nyata atau tidak?

Distusi Einstein tentang atom yang memberikan eksperimen tentang suatu cara untuk menghitung jumlah atom hanya dengan cara melihat atom dari mikroskop biasa.

Seorang pemimpin sekolah anti-atom, Wilhelm Ostwald memberitahu Arnold Sommerfield bahwa ia telah mengkonversi penjelasan yang lengkap tentang gerakan Brown milik Einstein.

Biografi Singkat; Kematian Albert Einstein

Di tanggal 17 April 1955, Albert Einstein menderita pendarahan internal yang dikarenakan pecahnya suatu aneurisma aorta pada perut.

Sebelum hal itu terjadi, pada tahun 1948 sebenarnya Einstein sudah pernah menjalani operasi pembedahan yang dilakukan oleh dr. Rudolph Nissen.

Pada saat di rumah sakit, ia menyusun sebuah konsep pidato untuk mempersiapkan dirinya tampul di televisi. Ia tampil untuk memperingati ulang tahun negara Istrail yang ketujuh pada waktu itu.

Namun sangat disayangkan, ia tidak memiliki waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan hal itu. Einstein menolak untuk dioperasi.

Baca Juga: Biografi Singkat Sultan Hasanuddin

“Saya ingin pergi ketika saya mau. Hambar untuk memperpanjang hidup artifisial seperti ini. Saya telah melakukan tugas saya, sekarang saatnya untuk pergi, aku akan melakukannya dengan elegan..” kata Einstein sesaat sebelum ia meninggal.

Ia meninggal di pagi hari pada tanggal 18 April 1955, di RS Princeton pada usia 76 tahun. Setelah Einstein meninggal, ia di autopsi oleh ahli patologi dari RS Princeton.

Selama proses autopsi, otak dari ilmuwan Jenius tersebut dibedah untuk diawetkan. Namun proses pengambilan dan pengawetan ini apakah seizin dari keluarganya atau tidak, masih menjadi bahan perdebatan.

Mereka berharap bahwa ilmu sains masa depan dapat menemukan apa penyebab Einstein dapat menjadi seorang yang begitu jenius. Meskipun seperti itu, Einstein tetap dikremasikan, dan abunya disebar pada sebuah lokasi yang hingga saat ini masih dirahasiakan.

Siapakah Agnes Ann Luisa?