Biografi Singkat Nelson Mandela

Blogtokohpedia – Biografi Singkat Nelson Mandela; Kenalkah kalian dengan beliau? Tidak asingkah dengan nama dari ‘Nelson Mandela‘?

Kira-kira, apa jasa dari Nelson Mandela? Sehingga ia begitu dikenal oleh masyarakat yang ada di dunia? Llau upaya apa saja yang sudah dilakukannya? Mari kita bahas!

Biografi Singkat Nelson Mandela

Nelson Mandela adalah salah seorang tokoh pejuang yang berasal dari negara Afrika Selatan, dan terkenal sebagai tokoh yang menentang politik ‘Apartheid‘.

Lalu, apa itu apartheid? Secara sederhananya, apartheid adalah suatu sistem yang memisahkan kelas dari suatu kelompok berdasarkan warna kulit, dan rasnya.

Melalui kebijakan ini, Penduduk di Afrika Selatan terbagi menjadi empat kelas, yaitu kulit putih atau yang memiliki keturunan Eropa, suku Bantu (suku yang ada di Afrika Selatan), orang-orang Asia (pada waktu itu kebanyakan orang India dan Pakistan), dan orang yang memiliki kulit berwarna atau keturunan campuran.

Pemisahan kelas ini mendapatkan tanggapan buruk dari sisi Internasional, bahkan PBB sangat mengutuk kebijakan ini.

Dan Nelson Mandela sangat geram akan hal ini, karena suku Afrika Selatan merupakan suku yang paling dirugikan karena memiliki kulit yang gelap (hitam).

Kenapa disebut merugikan? Karena hak dari pemilik ras kulit putih jauh lebih tinggi daripada ras yang lainnya, seperti hak untuk mendapatkan pendidikan, berpolitik, serta tempat tinggal yang layak.

Biografi Singkat; Awal Kehidupan Nelson Mandela

Nelson Mandela memiliki nama asli Rolihlahla Mandela, lahir pada tanggal 18 Juli 1918 di Transkei, Desa Mvezo, Afrika Selatan.

Lahir dari pasangan salah satu suku Madiba, ayahnya adalah seorang kepala suku yang bernama Nkosi Mphakanyiswa Gadla Mandela atau biasa dikenal dengan Henry Mandela dan Ibunya bernama Nonqaphi Nosekeni.

Ketika menginjak usia 12 tahun, ia sudah ditinggalkan oleh ayahnya (meninggal), dan Nelson diasuh oleh Jongintaba, Bupati Tembu.

Biografi Singkat; Pendidikan Nelson Mandela

Nelson rela melepaskan haknya menjadi seorang kepala suku untuk berprofesi sebagai seorang pengacara. Ia mengambil kuliah di South African Native College (sekarang bernama Univ. Fort Hare) dan berhasil lulus.

Setelah itu ia belajar ilmu hukum pada Univ. Witwatersrand. Di Fort Hare, Nelson dikeluarkan karena ikut bergabung dalam suatu unjuk rasa mahasiswa.

Setelah itu ia menyelesaikan Sarjana Seni di Universitas Afrika Selatan dan akhirnya kembali ke Fort Hare untuk kelulusannya di tahun 1943.

Nelson Mandela mengakui bahwa dirinya tidak memiliki prestasi yang luar biasa. Di Univ. Witwatersrand sendiri ia mengakui bahwa ia adalah seorang mahasiswa yang tidak pandai dan tidak menyelesaikan perkuliahannya di tahun 1952.

Gigih Melawan Politik Apartheid

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Nelson Mandela dikenal sebagai tokoh yang gigih menentang Apartheid, dan perjuangannya itu bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilalui.

Awal mulai Nelson terjun ke dunia politik dimulai saat ia rajin mengikuti berbagai kegiatan politik tahun 1942. Dan pada tahun 1944, ia ikut serta dengan African National Confress (ANC, Partai Kongres Nasional Afrika).

ANC adalah sebuah partai yang menginginkan adanya pembebasan hak dari tas kulit hitam dari Apartheid. Nelson menjadi seorang pemimpin dari Liga Pemuda ANC.

Setelah itu Nelson Mandela mulai memimpin di berbagai posisi di ANC, di sana ia memperbaiki struktur partainya dan menentang Apartheid dari pemerintah Afrika Selatan.

Melihat taktik dari ANC tidak begitu efektif, pada tahun 1949 ANC kemudian menggunakan taktik Liga Muda, yaitu mogok kerja, boikot, melakukan berbagai pembangkangan sipil, dan menolak bekerja sama dengan pemerintah Afrika Selatan.

Tujuan ANC yang ingin dicapai adalah memiliki hak kewarganegaraan secara penuh, hak serikat pekerja, redistribusi hak milik tanah, dan pendidikan gratis serta warjib untuk semua orang di Afrika Selatan.

Sebagai aktivis politik, Nelson Mandela selalu menjadi sasaran dari pemerintah. Sejak tahun 1952, ia dibatasi haknya untuk bersosialisasi, berpidato dan berpergian.

Di tahun 1956, Nelson dan 150 orang pengikutnya ditahan dan difitnah melakukan pengkhianatan terhadap negara melalui perkumpulan mereka. Tahun 1961, Nelson akhirnya dibebaskan dari segala tuduhan.

Sebagai Ujung Tombak Bangsa Afrika

Nelson Mandela mempromosikan gerakan aktivisnya tanpa menggunakan kekerasan. Tapi hal ini berubah ketika terjadi pembantaian terhadap 69 orang yang dilakukan oleh polisi Afrika Selatan.

Kejadian ini terjadi di Sharpeville, tanggal 21 Maret 1960. Hal ini semakin diperburuk dengan adanya pelarangan terhadap ANC.

Akhirnya pada tahun 1961, Nelson mengubah jalan pemikirannya dan menggunakan taktik sabotase ke pemerintah Afrika Selatan. Nelson menjadi salah satu pendiri Umkhonto we Sizwe yang memiliki arti ‘Tombak Bangsa‘, pasukan militer milik ANC.

Menjalani Latihan Perang

Tahun 1962, Nelson berangkat ke Aljazair untuk latihan berperang gerilya dan sabotase, dan ia kembali ke Afrika Selatan setelah selesai berlatih disana.

Tidak lama setelah kembali, Nelson kembali ditahan pada 5 Agustus 1962, ia dijatuhi hukuman penjara selama 5 tahun karena dituduh meninggalkan negara tanpa izin dan telah menghasut para pekerja untuk melakukan mogok kerja.

Kepopuleran Nelson Mandela di Penjara

Pada tanggal 9 Oktober 1963, Nelson beserta dengan 10 orang diadili atas sabotase yang telah dilakukannya (Pengadilan Rivonia).

Nelson berpidata dari atas dermaga, ia mengakui beberapa kebenaran yang telah dituduhkan kepadanya, dan ia melakukan pembelaan atas perlakuannya demi kepentingan bangsa terhadap tirani.

Ia melakukan tuduhkan itu untuk penentangan dan kebebasan dari para pelaku tirani di Afrika Selatan. Di tahun 11 Juni 1964, Nelson beserta dengan tujuh orang lainnya dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidupnya.

Nelson menghabiskan 28 tahun hidupnya di dalam penjara, dari tahun 1962 hingga 1990. Kisah perjalanan Nelson dalam memperjuangkan hak bangsanya memang sering berakhir dengan dipenjarakan.

27 tahun bukanlah waktu yang singkat bagi Nelson, 18 tahun pertamanya dihabiskan di Pulau Robben, dan sisanya dipindahkan ke Penjara Victor Vresten dan Pollsmoor.

Jika kalian berpikiran bahwa Nelson menghabiskan 27 taun secara sia-sia, kalian tentunya salah besar. Saat masih dipenjara, ia mendapatkan gelar Sarja Hukum dari Pogram Korespondensi Univ. London.

Simbol Dari Pejuang Keadilan Politik Apartheid

Nelson menjadi populer dan terkenal oleh dunia internasional karena berkali-kali telah menolak tawaran dari pemerintah Afrika Selatan untuk bebas bersyarat.

Salah satu tawaran yang ia tolak adalah tawaran di tahun 1985 yang mewajibkan Nelson untuk tidak menggunakan kekerasan dalam kegiatan aktivisnya.

Nelson dengan tegas menolak tawaran tersebut, ia memiliki alasan bahwa hanya orang yang bebas sajalah yang bisa terlibat dengan tawaran semacam itu.

Dan menurutnya, sebagai seorang tahanan, ia bukanlah orang yang bebas. Selama masa penahanannya, ia telah menolak sekitar 3 penawaran dari pembebasan secara bersyarat.

Pada saat itu, Nelson telah menjadi seimbol dari tokoh pejuang keadilan untuk politik Apartheid di Afrika Selatan. Tidak sedikit kampanye internasional yang dikoordinasikan untuk membebaskannya.

Selain itu banyak juga dukungan dari dunia internasional yang menunjukkan kekuatan dan penghargaan yang telah dimiliki oleh Nelson dalam berbagai komunitas di poltik global pada saat itu.

Politik Apartheid Berakhir dan Nelson Menjadi Presiden

Tepat pada tanggal 11 Februari 1990, pemerintah Afrika Selatan dengan dibawah pimpinan baru akhirnya membebaskan Nelson dari dalam penjara.

Presiden Afrika Selatan saat itu adalah F.W de Klerk, dan ia jugalah yang membuat kebijakan untuk membebaskan Nelson Mandela pada waktu itu.

Baca Juga: Mitos dan Fakta seputar kehamilan yang patut kalian ketahui

Tidak lama setelah pembebasan dari Nelso, ia kemudian dipilih menjadi Wakil Presiden ANC, dan kemudian resmi menjadi Presiden ANC pada Juli 1991.

Nelson mewakili ANC dan bernegosiasi dengan F.W de Klerk untuk mengakhiri politik Apartheid guna mewujudkan transisi damai, sehingga adanya demokrasi non-diskriminasi di Afrika Selatan.

Lalu, tepat pada tahun 1993, ia dan Presiden F.W de Klerk dianugerahi Penghargaan Nobel atas Perdamaian. Dengan perjuangan Nelson selama ini, tidak mengherankan jika ia mendapatkannya.

Setahun kemudian, pada April 1994, ANC yang dipimpin oleh Nelson memenangkan pemilu pertama Afrika Selatan dengan hak pilih secara universal.

Tepat pada tanggal 10 Mei, ia lalu dilantik sebagai presiden untuk pemerintahan multietnis pertama dinegara Afrika Selatan itu.

Regenerasi Dalam Pemerintahan di Afrika Selatan

Selama masa kekuasannya, Nelson mendirikan sebuah Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi yang bertugas untuk menyelidiki pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) yang selama ini sudah berada di bawah politik apartheid.

Selain itu, ia mengatur kembali hak akan pendidikan, perumahan, kepemilikan tanah, memperkenalkan sistem baru yang ditujukan untuk pembangunan ekonomi dan dirancang untuk meningkatkan taraf hidup bagi penduduk kulit hitam yang ada di Afrika Selatan.

Baca Juga: Siapa Kartini? Mari kita ulas secara singkat

Ia mengawasi berjalannya konstitusi baru secara demokratis pada tahun 1996. Pada Desember 1997, ia lalu mengundurkan diri dari jabatannya di partai ANC.

Mantan Presiden Afrika Selatan ini semakin dikenal karena ia tidak mengincar kekuasaan, Setelah masa jabatan pertamanya berakhir, ia tidak mengajukan diri untuk pemilihan yang kedua dan digantikan oleh Mbeki pada tahun 1999.

Biografi Singkat; Nelson Mandela Pensiun Dari Dunia Politik

Setelah masa jabatan presidennya berakhir, Nelson akhirnya pensiun dari dunia politik, tetapi tetap mempertahankan kehadiran internasional sebagai sosok yang kuat sebagai advokat perdamaian, rekonsiliasi dan keadilan sosial.

Selain itu, ia juga aktif dalam yayasannya yaitu Yayasan Nelson Mandela yang ia dirikan pada tahun 1999. Ia juga salah satu anggota pendiri Elders.

Eldes suatu komunitas pemimpin internasional yang didirikan di tahun 2007 untuk mempromosikan resolusi atas konflik dan pemecahan permasalahan yang ada di seluruh dunai.

Meskipun sudah tidak dalam masa jabatannya, Nelson masih aktif dalam memperjuangkan perdamaian di seluruh dunia.

Akhir Hidup Dari Nelson Mandela

Nelson wafat pada tanggal 5 Desember 2013, di usia 95 tahun. Ia meninggal dirumahnya di Johannesburg, Afrika Selatan. Ia meninggal setelah berjuang melawan penyakit infeksi paru-parunya sejak 2011.

Semasa hidupnya, ia tidak pernah goyah untuk memperjuangkan demokrasi dan keadilan untuk bangsanya dan pada dunia internasional.

Baca Juga: Biografi Singkat Sultan Hasanuddin

Karena sifatnya yang tidak rakus akan kekuasaan dan selalu memperjuangkan hak-hak orang yang tertindas, nama Nelson Mandela selalu dikenang hingga sekarang.

Meskipun sering diprovokasi, Nelson tidak pernah membalas rasisme dengan rasisme juga. Hidupnya telah menjadi inspirasi bagi semua orang dan namanya akan selalu dikenang didunia internasional.

Monumen Nelson Mandela di London pun tidak luput penuh dengan bunga belasungkawa setelah berita wafatnya terdengar ke seluruh dunia.

Siapakah Agnes Ann Luisa?