Biografi Singkat Johannes Brahms

Blogtokohpedia – Biografi Singkat; Johannes Brahms adalah seorang pianis, komposer, dan konduktor berkebangsaan Jerman yang hidup dijaman Romantik.

Ia menciptakan berbagai jenis musik di sepanjang hidupnya. Mulai dari concerto, simfoni, piano, musik chamber, sampai pada komposisi paduan suara.

Selain itu ia juga dianggap sebagai inspirasi dari para komposer besar yang lainnya. Karyanya yang terkenal adalah Hungarian Dance No. 5, Symphony No. 1, Piano Quartet Opus 26, Piano Sonata, dan komposisi dari Die Mainacht.

Biografi Singkat; Awal Kehidupan Johannes Brahms

Johannes Brahms lahir pada tanggal 7 Mei 1833. ayahnya bernama Johann Jakob Brahms, seorang pemain terompet dan bass-ganda di Hamburg Phillharmonic Society.

Brahms kecil diajari pengalaman bermusik pertama kalinya oleh ayahnya. Dimana ia mulai mempelajari alat musik seperti biola, piano, hingga dasar-dasar cara bermain cello.

Bakatnya terlihat ketika ia semakin fasih bermain dengan piano. Lalu ayahnya membawanya belajar kepada pianis terkenal Otto Friedrich Willibald Cossel di tahun 1840.

Pada usia 10 tahun, ia pentas untuk pertama kalinya di dalam sebuah konser. Disana ia menampilkan karya dari Beethoven Quintet Opus 16, dan Piano Quartet karya milik Wolfgang Amadeus Mozart.

Pada tahun 1845-1848, ia belajar kepada guru Cossel, seorang komposer dan pianis Eduard Marxsen yang begitu mengagumi Mozart dan Joseph Haydn.

Di bawah didikan dari Marxsen, Brahms dikenalkan dengan berbagai macam karya klasik. Ia juga memastikan Brahms selalu pada jalan yang ia minati.

Biografi Singkat; Awal Karier Johannes Brahms

Pada tahun 1850, Brahms bertemu dengan pemain violin asal Hungaria yang bernama Ede Remenyi. Ia terkesima dengan permainan dari Remenyi, sehingga Brahms ikut dalam beberapa konser yang Remenyi gelar.

Berkat Remenyi, ia mengenal musik ‘ala gypsi‘ Hungaria yang dikenal dengan nama Csardas. Csardas itulah yang kelak menjadi dasar dari karyanya yang terkenal ‘Hungarian Dance‘.

Baca Juga: Biografi singkat Johann Sebastian Bach

Tiktik balik dari Brahms adalah ketika ia bersama dengan Remenyi. Pada tahun 1853, mereka pergi mengunjungi komposer sekaligus violinis Joseph Joachim di Hanover.

Joachim tertarik dengan talenta yang dimiliki oleh Brahms. Ia lalu mengenalkan Brahms ke Robert Schumann yang juga mengagumi talenta milik Brahms.

Disana Brahms dan Schumann menjalin persahabatan. Schumann lalu secara antusias menulis artikel tentang Brahms ke sebuah majalah musik dengan judul ‘Neue Zeitschrift fur Musik‘.

Artikel yang ditulisnya itu menjadi sensasional dan membuat nama Brahms meroket, ia pun menjadi salah satu nama yang patut diperhitungkan dalam dunia musik pada jaman itu.

Menjadi Seorang Konduktor Musik

Diantara tahun 1857-1860, ia pergi dan menetap ke Detmold. Disana ia mengajar piano dan menjadi seorang konduktor untuk paduan suara setempat. Dan ditahun 1859 ia sempat berada di kota Goettingen.

Selama disana, ia mendapatkan pengalaman yang membuatnya semakin menjadi dewasa. Ia menjadi lebih produktif, dimana ia menciptakan karya dua serenade untuk pentas orkestra.

Pada tahun 1861, ia memutuskan untuk kembali ke Hamburg, dan ditahun berikutnya ia pergi ke Austria sambil membawa sedikit kesuksesannya di ibu kota Vienna.

Baca Juga: Biografi singkat Ludwig van Beethoven

Sebenarnya ada alasan dibalik kepergiannya ke Vienna. Hal ini karena rasa kecewa karena jabatannya sebagai konduktor di Hamburg Phillharmonic, dialihkan kepada seorang penyanyi baritone, Julius Stockhausen.

Sekitar tahun 1863, disana ia bekerja menjadi seorang pemimpin Singakademie. Sebuah kelompok masyarakat paduan suara yang terkenal ditempat itu. Disana ia menikmati hidupnya dengan tenang.

Pada bulan Februari 1865, ibunya yang bernama Johanna Henrika Christiane Nissen, meninggal dunia. Pada masa itu ia langsung menulis komposisi lagu yang dikemudian hari menjadi mahakaryanya, German Requiem Opus 45, yang selesai pada tahun 1866.

Baca Juga: Siapa Kartini? Mari kita ulas secara singkat

Sekitar tahun 1872-1875, ia bekerja menjadi seorang direktur Gesellschaft der Musikfreunde, orkestra yang hanya berisikan oleh musikus profesional.

Masa Kejayaan Dari Johannes Brahms

Pada tahun 1870, Brahms menjadi seorang yang terkenal dan menciptakan sebuah karya yang terkenal pada masa itu. Sebut saja Symphony No. 1 in C Minor sampai Symphony No. 3 in F Major .

Kepopulerannya cepat menyebar luas dari Jerman, Swiss, Austria hingga ke Belanda. Bahkan pada waktu itu ia pernah membuat konser hingga ke Polandia.

Saat itu Brahms mengubah penampilannya hingga membuat banyak temannya terkejut. Dari penampilan awalnya yang klimis dan rapih menjadi seorang yang membiarkan jenggotnya tumbuh panjang.

Pada tahun 1889, seorang perwakilan dari organisasi para penemu Amerika Serikat Thomas Edison, Theo Wangemann, datang mengunjungi Brahms. Disana mereka memintanya untuk melakukan sebuah percobaan rekaman.

Ia menyanggupinya dan membawakan karya dari Josef Strauss, Die Libelle dan karyanya Hungarian Dance 1. Meski dalam bagian perkenalan, suara dari pemandu acara terdengar jelas, namun suara piano milik Brahms tidak muncul karena ramainya suasana pada waktu itu.

Akhir Hidup dari Johannes Brahms

Setelah ia sukses besar saat membawakan Second String Quintet Opus 111 tahun 1890, Brahms yang pada waktu itu berusia 57 tahun berpikiran untuk pensiun.

Di sana ia telah berpikiran bahwa ia telah mencapai semua tujuannya, tidak ada lagi yang ia kejar karena telah merasakan sudah memiliki segalanya.

Baca Juga: Biografi Singkat Sultan Hasanuddin

Di musim panas 1896, diagnosa dokter pada Brahms menunjukkan bahwa ia telah menderita kanker hati. Awalnya dokter mengira bahwa Brahms terkena jaundice (penyakit kuning).

Penampilannya yang terakhir di depan publik pada tanggal 3 Maret 1897. Pada waktu itu ia sedang menonton Hans Richter yang sedang membawakan karya miliknya Symphony No. 4.

Kesehatan Brahms semakin memburuk. Akhirnya di tanggal 3 April 1897, komposer legendaris itu akhirnya harus tutup usia. Ia meninggal di Veinna pada umur 63 tahun.

Brahms dimakamkan di Zentralfriedhof. Di tempat itu terdapat sebuah monumen yang didirikan oleh seorang seniman yang bernama Victor Horta, dan patung yang dipersembahkan oleh Ilise von Twardowski.

Siapakah Agnes Ann Luisa?