Biografi William Sang Penakluk, Raja Inggris Pertama

Blogtokohpedia – Biografi William Sang Penakluk; William I mengklaim hak miliknya atas takhta Inggris. William I atau yang biasa di juluki sebagai William Sang Penakluk akhirnya menjadi Raja Inggris yang pertama kali berasal dari bangsa Norman.

Kemenangannya atas Raja Harold II pada pertempuran Hastings menandakan dimulainya masa pemerintahan baru dalam sejarah di Inggris.

William terlahir sebagai anak diluar nikah dari Robert I, seorang Adipati di Normandia dengan selirnya yang bernama Ariette, seorang putri dari penyamak kulit kota Falaise.

Dikarenakan Robert I yang tidak memiliki seorang putra dari pernikahan sebelumnya, menunjuk William sebagai ahli warisnya. Sepeninggalan ayahnya di tahun 1035 memaksa William yang baru berumur tujuh tahun itu untuk meneruskan jabatannya sebagai Adipati Normandia.

Pemberontakan Terjadi Dimana-mana

Karena status William pada waktu itu adalah sebagai anak haram dan umurnya yang masih sangat muda, menjadikan ia menjadi sumber masalah setelah kematian ayahnya. Pemberontakan sempat terjadi dimana-mana selama awal pemerintahannya.

Baca Juga: Mitos dan Fakta seputar kehamilan yang patut kalian ketahui

Para kemenakan Norman saling berperang untuk mendapatkan hak asuh dari William untuk kepentingan pribadinya masing-masing. Pemberontakan itu terjadi hingga Wiliam beranjak dewasa, dan sempat membuat William beberapa kali nyaris kehilangan nyawa.

Pemberontakan itu akhirnya berhasil dipadamkan setelah ia menginjak umur 20 tahun. Disaat itu, ia telah menjadi salah seorang penguasa yang disegani. Di bantu dengan Raja Henry I dari Prancis, ia pun mulai belajar untuk berjuang menegakkan kedaulatan di Normandia.

Dikhianati Oleh Raja Henry I

Namun hal itu tidak lama berselang, Raja Henry yang dipercayainya ternyata berbalik menyerangnya. Beruntung, Wiliam berhasil menyelamatkan diri dari peperangan tersebut. Di tahun 1603, ia berhasil memperluas wilayah kekuasaannya ke wilayah Maine.

Sekitar satu dekade sebelumnya, tepat di tahun 1051, William pernah mengunjungi Inggris dan bertemu dengan sepupunya, Edward Sang Pengaku Iman Raja Inggris pada waktu itu yang saat itu belum juga diberikan keturunan.

Baca Juga: Siapa Kartini? Mari kita ulas secara singkat

Berdasarkan catatan sejarah kala itu, Edward menjanjikan William untuk menjadi ahli warisnya. Namun, selang beberapa saat sebelum kematiannya, Edward justru memberikan takhta kerjaan kepada Harold Godwinson, salah seorang kepala keluarga bangsawan yang terkenal di Inggris.

Biografi William Sang Penakluk; Peperangan di Hastings

Setelah kematian dari Edward di Januari 1066, Harold dinobatkan menjadi Raja Harold II. William yang berang tidak terima akan hal itu, dan segera membantah pengesahan tersebut. Dia memiliki alasan bahwa Edward sebelumnya sudah terlebih dahulu mewariskan takhtanya kepada William.

Setelah itu William menyiapkan sebuah armada yang besar (berisikan 7.000 orang tentara) dan menyerang Inggris di Pevensey, September 1066. Harold sampai di Hastings bersama dengan para pasukannya pada 13 Oktober 1066.

Keesokan harinya, William langsung menggiring pasukannya untuk berperang dengan Harold. Ia berhasil mengalahkan dan membunuh Harold bersama dengan para pasukannya dalam peperangan di Hastings setelah berperang beberapa hari.

Baca Juga: Biografi Singkat Sultan Hasanuddin

Diangkat Menjadi Raja Pada Hari Natal

Atas kemenangan tersebut, William akhirnya diangkat menjadi Raja Inggris bertepatan pada hari Natal, tanggal 25 Desember 1066 di Westminster Abbey, London. Ia memperbaiki beberapa urusan pemerintahan di Inggris sebelum akhirnya pulang ke Normandia pada awal 1607.

Meskipun beberapa kali pada masa pemerintahannya terjadi pemberontakan, kedaulatan William atas Inggris akhirnya dapat ditegakkan secara sepenuhnya di tahun 1075.

Penaklukannya tersebut telah mengakhiri peradaban dari Anglo-Saxon. Bahasa Prancis yang saat itu dipakai oleh bangsa Norman menjadi bahasa formal dikerajaan dan secara bertahap bercampur oleh bahasa Anglo-Saxon untuk melahirkan bahasa Inggris yang modern.

Terbukti Sebagai Raja yang Cakap

Pada masa pemerintahannya, William sudah terbukti sebagai raja yang mumpuni. Namun sangat disayangkan, pada menjelang akhir hayatnya, William masih saja harus mengurus berbagai permasalahan.

Ia direpotkan dengan banyak masalah yang membuat beberapa wilayahnya kekuasaannya di Eropa merasa terganggu, masalah yang banyak disebabkan oleh putranya, maupun ancaman penyerangan orang Dani akan wilayah Inggris.

Di tahun 1086, William memerintahkan untuk membuat suatu daftar seluruh tanah pertuanan feodal di Inggris beserta dengan nama pemilik dari tanah tersebut, susunan daftar tersebut bernama Kitab Domesday. Ini merupakan suatu rancangannya yang sangat terkenal pada saat berkuasa.

Biografi William Sang Penakluk; Masa Pemerintahan

Masa pemerintahannya di Inggris ditandai dengan adanya pembangunan dari puri dan kastil, pengukuhan atas para petinggi Norman menjadi kerabat baru di negeri itu, dan munculnya wajah baru di jajaharan rohaniawan Inggris.

Dengan alasan mempersatukan berbagai wilayah kekuasaannya untuk menjadi sebuah kekaisaran, William justru melaksanakan berbagai pemerintahan untuk setiap daerah secara terpisah.

Setelah sepeninggalan William di tahun 1087, beberapa wilayah kedaulatannya dipecah menjadi beberapa bagian. Putranya, William Rufus menjadi Raja William II, seorang Raja Inggris kedua yang berasal dari Normandia.

Sementara itu, wilayah Normandia diwariskan kepada Robert Courtehose. Setiap Raja Inggris meneruskan nama William, termasuk Ratu Elizabeth II, dan dianggap sebagai keturunan raja dari bangsa Norman.

Menurut dari beberapa ahli sejarawan, lebih dari 25% persen populasi Inggris memiliki kerabat jauh dengan Raja William, hal yang sama terjadi dengan orang Amerika yang keturunan Inggris.

=========

Siapakah Agnes Ann Luisa?