biografi singkat maradona

Blogtokohpedia – Biografi Singkat Diego Maradona; Jika kalian gemar bermain dengan permainan Sepal Bola, kalian pasti tahu dan mengenal sang legenda ini.

Dia adalah Diego Maradona, salah seorang legenda sepak bola yang mendunia. Diego Maradona lahir pada tanggal 30 Oktober 1960, disebuah wilayah kumuh yang bernama Villa Fiorito.

Ia adalah anak urutan kelima dari total delapan bersaudara, memiliki nama asli Diego Armando Maradona. Ayahnya bernama Don Diego, dan ibunya bernama Dalma Salvadora Franco.

Nama depan Maradona berasal dari bahasa Yunani dan Ibrani, ia lahir dari keluarga yang menganut Katolik Roma. Maradona sudah mulai menjajaki dunia sepak bola secara profesional di saat usianya menginjak umur 15 tahun.

Di usianya yang menginjak 16 tahun, ia disebut masuk kedalam tim nasional Argentinos Juniors. Diego Maradona juga pernah ditolak oleh pelatih Cesar Menotti.

Penolakan itu bukannya tidak berdasar, pada saat itu ia ditolak dari seleksi untuk Piala Dunia tahun 1978 karena dianggap masih terlalu muda, meskipun ia memiliki bakat yang luar biasa.

Setahun berlalu setelah penolakan itu, ia melakukan debut secara internasional bersama dengan timnas Argentina. Di tahun 1981, ia kemudian dibeli oleh klub Boca Juniors dengan harga 1 Juta Poundsterling.

Tahun pertamanya setelah ia bergabung dengan klub tersebut, ia langsung mempersembahkan trofi untuk Boca Junior, yaitu Campeonato Metropolitano.

Masa Kecil dari Diego Maradona

Maradona tinggal dan dibesarkan di sebuah lingkungan yang miskin, dekat Villa Fiorito. Keluarganya adalah yang paling miskin di kota karena jumlah keluarga yang banyak.

Ayahnya, Don Diego, agalah seorang tukang batu dan seorang buruh pabrik yang bekerja keras untuk menafkahi 3 orang anak lelaki dan lima orang perempuan beserta dengan seorang istrinya, Dalma.

Kemiskinan bukanlah suatu penghalang untuk bertumbuh menjadi sukses. Maradona mulai menyentuh sepakbola pertama kali saat ia dihadiahi bola sepak untuk pertama kalinya oleh sepupunya, Beto Zarate.

Ini terjadi di hari ulangtahunnya yang ketiga. Diego kecil tidur dengan bola yang disembunyikannya di dalam bajunya selama hampir enam bulan lamanya. Hal ini ia lakukan untuk menghindari bolanya dicuri orang lain.

Bola ini juga terkadang direbut oleh sang ibu, hal itu ia lakukan agar Maradona dapat berkonsentrasi dalam pelajarannya di bidang yang lain, yaitu untuk menjadi seorang akuntan profesional.

Namun hal itu tidak berlangsung lama, hingga pada akhirnya ia menyadari bahwa sepak bola adalah bakat luarbiasa dari anaknya tersebut.

Biografi Singkat; Perjalanan Karier dari Diego Maradona

Setelah di Boca Juniors, Diego Maradona pada tahun 1982 di beli oleh FC Barcelona seharga 5 Juta Pounsdterling. Pada waktu itu, harga belinya adalah sebuah pemecahan rekor dunia.

Namun, setelah tidak lama setelah ia bergabung dengan FC Barcelona, ia harus beristirahat sekitar setahun akibat cidera keras yang ia alami.

Bersama dengan club catalan ini, ia berhasil merebut Copa del Rey. Selain itu, di club ini juga ia mulai mengibarkan kiprahnya di Eropa sebagai sang legenda.

Pada tahun 1984, Maradona kemudian ditransfer ke SSC Napoli. Ia berhasil membawa tim tersebut menjadi juara Seri A, hal itu merupakan pertama kalinya di dalam sejarah Napoli (1986 dan kemudian 1989).

Tidak hanya sampai disitu, ia juga membantu Napoli untuk menjuarai Piala Italia pada tahun 1987. Kemudian, di tahun berikutnya Napoli mengalahkan Suttgart dan menjadi juara Piala UEFA (tahun 1988/1989).

Biografi Singkat; Diego Maradona dan Piala Dunia

Diego Maradona menunjukkan kehebatannya di saat berlangsungnya Piala Dunia 1986 di Meksiko. Pada saat itu ia berhasil membawa Argentina keluar sebagai Juara Dunia untuk kedua kalinya.

Pada ajang Piala Dunia di Meksiko itu, ia membuat gol terbaik sepanjang masa, yaitu ketika Argentina bertemu dengan tim Inggris saat perempat final.

Di saat itu Maradona menggiring bola dari tengah lapangan. Pada saat itu, ia berhasil melewati 5 orang pemain dari tim Inggris dan menaklukkan kiper kenamaan dari tim Inggris, Peter Shilton.

Sayangnya, di partai tersebut juga lah ia membuat gol yang kontroversial. Gol itu tercipta dengan bantuan tangannya, tanpa diketahui oleh wasit yang berjaga.

Setelah pertandingan tersebut, ketika dihadapkan dengan cuplikan video dari gol tersebut, Maradona berdalih, “Bahkan jika menggunakan tangan, itu pasti tangan Tuhan”.

Terlepas dari itu juga, Maradona membuat gol yang memukau. Pada tanggal 22 Agustus 2005 akhirnya ia mengakui bahwa hal tersebut ia lakukan dengan sengaja.

Karier Diego Maradona Kian Merosot

Piala Dunia berikutnya, tahun 1990 di Italia, semua mata terfokus kepada tim Argentina karena ada bintang yang paling terang pada waktu itu, Diego Maradona.

Dengan kemampuannya yang luar biasa, Argentina berhasil mengalahkan Brazil, Yugoslavia dan juga Italia saat perjalannya menuju final Piala Dunia.

Pertandingannya yang paling berkesan adalah pada saat semi-final, antara Argentina melawan Italia, dimana ia melawan klubnya sendiri, yaitu Napoli.

Meskipun demikian, Argentina berhasil mengalahkan Italia setelah beradu tendangan pinalti. Namun pada puncak final Piala Dunia 1990, Argentina dikalahkan 0-1 oleh tim Jerman Barat.

Diego Maradona Dilarang Bermain Sepakbola

Setelah itu, kariernya di dunia sepakbola internasional semakin kian merosot. Dibulan Maret 1991, ia positif memakai doping.

Hal itu membuatnya dilarang untuk bermain sepakbola selama 15 bulan lamanya. Setelah bebas, ia menolak untuk kembali ke Napoli setelah insiden Piala Dunia sebelumnya.

Ia lebih memilih untuk bertahan di tim Sevilla. Namun hal itu tidaklah berlangsung lama, ia dipecat setahun kemudian. Diego Maradona lalu kembali ke Argentina dan bermain di tim Newell’s Old Boys.

Di klub tersebut, ia hanya bertahan selama lima pertandingan. Hal itu juga terjadi karena lagi-lagi ia dilarang untuk bermain selama 15 bulan karena ketahuan menggunakan doping pada saat pertandingan Piala Dunia 1994 berlangsung.

Biografi Singkat; Diego Maradona Hampir Meninggal Dunia

Pada tahun 1994, ia sempat menjadi pelatih Deportivo Mandiyú dan Racing Club (tahun 1995). Setelah itu ia mencoba untuk melanjutkan karirnya dengan bermain bersama Boca antara tahun 1995 dan 1997.

Diego Maradona resmi pensiun pada tanggal 30 Oktober 1997. Di tahun 2004, Diego Maradona hampir dinyatakan meninggal dunia karena serangan jantung yang diakibatkan oleh overdosis kokain.

Setelah ia keluar dari rumah sakit, ia melakukan sebuah operasi perut di bulan Maret 2005 untuk mengurangi berat badannya.

Pada bulan Agustus tahun 2005 ia mencoba untuk memulai karir barunya sebagai seorang pemandu di sebuah acara Talk Show.

Diego Maradona Kembali Ke Dunia Sepakbola

Pada t ahun 2008, secara tiba-tiba dan mengejutkan Maradona terpilih menjadi seorang kepala pelatih di Timnas Argentina.

Debut pertama kalinya sebagai pelatih baru dari Tim Tango, ia berhasil membawa timnya mengalahkan Skotlandia dengan skor 1-0 di Glasgow.

Maradona juga menunjuk Javier Mascherano, seorang gelandang dari FC Barcelona sebagai kapten baru Timnas. Dalam Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, Maradona berhasil mengantarkan timnas sampai ke babak perempat final.

Namun hal itu pupus sampai di perempat final saja, dimana Argentina dikalahkan secara telak oleh Jerman dengan skor 4-0. Maradona kemudian dipecat pada bulan Juli 2010.

Kematian dari Diego Maradona

Pada tanggal 25 November 2020, kabar duka datang dari dunia sepak bola. Legenda sekaligus pahlawan Argentina, Diego Maradona dinyatakan tutup usia di umur 60 tahun akibat serangan jantung.

Kabar ini sangatlah mengejutkan bagi khalayak ramai. Putri dari Maradona, Giannina Maradona mengungkapkan bahwa gaya hidup ayahnya yang sembrono adalah penyebab utamanya.

Matias Morla, pengacara pribadinya adalah orang pertama yang mengabarkan wafatnya Sang Legenda Argentina tersebut. Padahal, belum ada dua minggu Maradona meninggalkan rumah sakit setelah operasi otak yang dijalaninya.

Namun, gagal jantung yang dideritanya secara mendadak membuat dirinya tidak terselamatkan. Maradona telah dibawa kerumah sakit terdekat, namun nyawanya tidak tertolong.

Diego Maradona Dimakamkan Tanpa Jantungnya

Dalam beberapa bulan setelah kematian dari Sang Legenda Argentina tersebut, berbagai kontroversi terus-terusan berlanjut.

Kematian dari Diego Maradona ini masih belum jelas. Ada penyelidikan lebih lanjut terhadap para dokter yang merawat jalan dari mantan bintang Napoli tersebut.

Dari sebuah kutipan buku yang ditulis oleh dokter sekaligus jurnalis, Nelson Castro, merinci berbagai detail yang mengejutkan seputar kematian dari Maradona.

Castro mengungkapkan bahwa terdapat sekelompon Gimnasia La Plata barra bravas yang memiliki rencana untuk membongkar makam dari Diego Maradona dan mengambil jantungnya.

Namun hal itu dinilai tidak akan terjadi, karena jantung dari Diego Maradona telah diambil guna diperiksa lebih lanjut untuk menemukan penyebab dari kematiannya.

Secara luas, serangan jantung memanglah dianggap sebagai penyebab dari kematian bintang Napoli tersebut, meski ada beberapa rincian yang cukup mencolok terungkap.

Jantung Maradona diketahui memiliki berat setengah kilogram, itu adalah jantung yang sangatlah besar. Untuk ukuran normal jantung manusia hanya 300 gram.

Ia memiliki jantung yang cukup besar untuk ukuran seorang atlet, namun jantung ini besar karena ada sesuatu hal yang lain. Hal itu lah yang membuat Maradona mengalami gagal jantung.

Berikut Adalah Data Lengkap Dari Diego Armando Maradona

  • Nama Lengkap : Diego Armando Maradona
  • Tanggal Lahir : 30 Oktober 1960
  • Tempat Lahir : Lanús, Sebuah Provinsi di Buenos Aires, Argentina
  • Posisi Pemain : Supporting Striker, Attacking Midfielder

Karir Klub dari Diego Maradona

  • Argentinos Junior (1976-1980), 116 Pertandingan (116 gol)
  • Boca Junior (1981)
  • FC Barcelona (1982-1983), 58 Pertandingan (38 gol)
  • Napoli (1984-1991), 259 Pertandingan (115 gol)
  • Sevilla (1992-1993), 29 Pertandingan (7 gol)
  • Newell’s Old Boys (1993), 5 Pertandingan
  • Boca Junior (1995-1997), 71 Pertandingan (35 gol, perhitungan digabung dengan tahun 1981)

Karir Diego Maradona di Timnas

  • Argentina Junior (1977-1979), 23 Pertandingan (11 gol)
  • Argentina (1977-1994), 91 Pertandingan (34 gol)

Prestasi Diego Maradona Selama di Klub

  • Campeonato Metropolitano ( Boca Junior, 1981)
  • Copa del Rey (FC Barcelona, 1983)
  • Serie A (Napoli, 1987 dan 1990)
  • Coppa Italia (Napoli, 1987)
  • Piala UEFA (Napoli, 1989)
  • Super Coppa Italia (Napoli, 1990)

Prestasi Diego Maradona di Timnas

  • Piala Dunia U-20 (1979)
  • Piala Dunia (1986)
  • Copa Artemio Franchi (1993)

Penghargaan Atas Prestasi Diego Maradona

Dalam voting yang dilakukan oleh FIFA (Fédération Internationale de Football Association) pada tahun 2001, ia bersama dengan Pele terpilih sebagai “Pemain Terbaik Abad Ini” (Greatest of All Time, G.o.A.T).

Dimana ia terpilih karena berhasil melewati lima orang pemain dari Tim Inggris dan juga kiper Peter Shilton untuk mencetak gol tersebut. Gol itu juga terpilih sebagai ‘Gol Abad Ini’ dalam voting FIFA.

Siapakah Agnes Ann Luisa?
Hobi membaca Cerita Horror?
Atau suka membaca Berita Viral?