Blogtokohpedia – Biografi Singkat Elizabeth Bathory; Bagi penggemar cerita horror atau mistis, pasti kalian tidak asing dengan sosok tokoh yang satu ini.
Ia adalah salah seorang Bangsawan Hungaria dan juga merupakan seorang pembunuh berantai yang kejam di masanya. Siapa kah dia?
Iya, dia adalah Elizabeth Bathory, memiliki nama lengkap Countess Elizabeth Bathory de Ecsed, adalah seorang wanita keturunan bangsawan dari keluarga Bathory.
Keluarga Bathory merupakan keluarga bangsawan yang memiliki kekuasaan dan tanah yang cukup luas di Hungaria dan Transylvania.
Selain sebagai seorang putri bangsawan, Elizabeth juga dikenal sebagai wanita pembunuh berantai dengan jumlah korban terbanyak yang pernah tercatat di dalam sejarah.
Meskipun hingga saat ini jumlah korban yang telah dibunuhnya masih dalam perdebatan diantara para sejarawan di seluruh dunia.
Elizabeth diketahui bersama dengan bantuan dari empat orang pelayannya, dituduh telah menyiksa dan membunuh ratusan perempuan muda. Hal ini terjadi di antara tahun 1585 hingga tahun 1609.
Berdasarkan narasumber mengenai jumlah korban dari kekejaman sang putri bangsawan ini, tercatat berbeda-beda. Ada yang mengemukakan dari puluhan orang hingga ada juga yang menyebut hingga lebih dari 650 orang.
Elizabeth Bathory Berasal dari Bangsawan Hungaria
Elizabeth merupakan seorang putri dari keluarga bangsawan Hungaria, Bathory. Ia diperkirakan lahir di antara tahun 1560-1561, kota Nyirbator, Kerajaan Hungaria.
Ia lahir dari pasangan George Bathory dan Anna Bathory. Dari pihak sang ibu, Elizabeth masih memiliki hubungan persaudaraan dengan Raja Polandia dan Pangeran dari Transylvania.
Seperti putri bangsawan pada umumnya, ia tinggal dan besar dalam istana keluarganya de Ecsed, Hungaria Timur.
Elizabeth besar di tengah keluarga bangsawan yang istimewa yang memiliki limpahan kekayaan, status sosial dan pendidikan yang cukup tinggi.
Sudah menjadi peraturan dalam keluarga bangsawan untuk hidup dalam peraturan yang ketat, ia bahkan sudah bertunangan dengan keturunan bangsawan lainnya sejak ia berusia sepuluh tahun.
Biografi Singkat; Penikahan dari Elizabeth Bathory
Pernikahannya terjadi di saat ia memasuki usia 15 tahun, dengan putra dari Baron Tamas Nadasdy, Ferenc Nadasdy, yang juga berasal dari Hungaria.
Pernikahannya dengan Ferenc Nadasdy (19 tahun), tidak jauh-jauh dari kepentingan politik dan lingkaran aristrokasi diantara para bangsawan pada jaman itu.
Sejarah mencatat bahwa sebelum pernikahannya berlangsung dengan Ferenc Nadasdy, ia telah mengandung anak dari hubungan gelapnya dengan seorang petani.
Oleh karena itu, ia dibawa pulang ke kastil keluarganya dengan alasan sakit. Ia pun melahirkan seorang putri yang kemudian dibuangnya.
Setelah resmi menikah, Elizabeth pindah dan tinggal ke kastil keluarga Nadasdy di kota Sarvar. Sementara itu suaminya pergi melanjutkan pendidikannya di Vienna, Austria.
Di tahun 1578, Nadasdy diangkat menjadi komandan pasukan Hungaria dan turut ikut serta dalam perang melawan Kesultanan Utsmaniyah.
Selama sang suami pergi berperang, Elizabeth memiliki wewenang penuh di dalam mengatur urusan bisnis dan kenegaraan.
Sejak itu, ia mulai memiliki kesenangan tersendiri dalam menyiksa para pelayan dan belajar ilmu hitam. Menurut sejarah yang tercatat, ketertarikannya pada penyiksaan dimulai saat keluarganya berurusan dengan musuh politik.
Bahkan rumor mengatakan ia juga memiliki wewenang dalam urusan kesehatan di masyarakat Hungaria. Dari Pernikahannya dengan Nadasdy, Elizabeth dikaruniai dengan lima orang anak.
Suaminya meninggal dunia pada bulan Januari 1604 dalam usia 48 tahun. Kematiannya di sebutkan karena penyakit yang dideritanya, namun selama ini tidak ada keterangan rinci mengenai penyakit apa yang saat itu dideritanya.
Elizabeth Bathory Mandi Darah Perawan Demi Awet Muda
Suatu hari, Bathory memukul seorang pelayan yang masih gadis karena pelayan tersebut menyisir rambutnya terlalu keras.
Saat ia memukul gadis itu sampai berdarah, darah dari sang pelayan ternyata menetes di tangan Bathory. Ketika melihat darah yang menetes di tangannya itu, ia merasa bahwa warna kulitnya terasa terlihat lebih muda.
Dari sanalah, ia beranggapan bahwa dengan darah gadis muda, ia akan tampak lebih awet muda. Ia menganggap bahwa itu adalah sebuah ‘rahasia awet muda’ miliknya.
Ia juga berkesimpulan bahwa darah dari seorang perawan adalah darah terbaik dan paling efektif untuk menjadi awet muda.
Setelah kepergian dari sang suami, ketakutannya menjadi tua semakin menjadi-jadi. Dengan alternatif yang ia simpulkan sendiri dari kepalanya, ia membunuh pelayan muda itu agar bisa mandi dengan darah dari pelayan tersebut.
Dari sana, korban semakin berjatuhan, pelayan muda itu bukanlah korban satu-satunya untuk Bathory. Para pelayan muda akhirnya menjalani siksaan dan banyak dari mereka yang meninggal karena kehabisan darah.
Elizabeth Bathory disebut Sebagai Pembunuh Berantai
Diantara tahun 1602 sampai 1604, beredar isu di sekitar lingkungan kerajaan mengenai kekejaman yang telah dilakukan oleh Elizabeth Bathory.
Kabar itu akhirnya terdengar dan sampai ke telinga menteri Lutheran, Istvan Magyari, yang kemudian menanyakan kebenaran hal itu kepada keluarga Bathory.
Ia juga mengajukannya untuk dilakukan peradilan di Hungaria. Di tahun 1610, Matthias II, Raja Hungaria pada saat itu, memerintahkan seorang pejabat tinggi di Hungaria.
Gyorgy Thurzo ditunjuk untuk melakukan investigasi dan penyelidikan guna mengumpulkan bukti atas kabar burung tersebut.
Penyelidikan atas Elizabeth dilakukan dengan memanggil lebih dari tiga ratus orang saksi. Dalam catatan persidangan dituliskan bahwa ada empat orang terdakwa yang membantu Elizabeth.
Selain itu, ada belasan saksi, dan berbagai keterangan dari para pemuka agama, para bangsawan hingga berbagai rakyat jelata (termasuk para pekerja di kastil Sarvar).
Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh para saksi, korban awalnya adalam anak-anak gadis yang berusia 10 hingga 14 tahun.
Gadis-gadis kecil itu adalah kebanyakan dari rakyat jelata yang ditawari dengan pekerjaan sebagai seorang pelayan kastil dengan bayaran yang cukup tinggi.
Biografi Singkat; Korban Elizabeth Bathory Semakin Bertambah Banyak
Kemudian, dikatakan juga bahwa korban dari Elizabeth Bathory semakin bertambah. Korban berikutnya berasal dari kalangan putri dari para bangsawan yang memiliki status lebih rendah.
Putri-putri bangsawan kelas rendah itu dikirim oleh orangtuanya untuk belajar sopan santun di istananya. Ada juga isu yang menyebutkan bahwa Elizabeth bahkan memerintahkan untuk menculik para korbannya.
Beberapa saksi menggambarkan penyiksaan dan cara pembunuhan yang dilakukan oleh Elizabeth Bathory. Dimulai dari dipukul, dibakar, mutilasi, melukai wajah para korban, hingga tidak memberi makan para korban hingga mati kelaparan.
Di dalam arsip yang tersimpan di kota Budapest, menyebutkan sejumlah bentuk kekerasan lain yang sangat kejam. Bahkan, Elizabeth juga disebut-sebut telah melakukan tindakan kanibalisme.
Di akhir tahun 1610, penyelidikan yang Thurzo lakukan akhirnya membuahkan hasil. Ada saksi yang melaporkan telah melihat langsung kekejaman yang telah dilakukan oleh Elizabeth bersama dengan empat pelayannya.
Bersama dengan para petugas, Thurzo pergi menuju kastil Cachtice dan menangkap Elizabeth beserta empat pelayan yang membantunya melakukan kejahatan.
Januari 1611, persidangan untuk kasus kekejaman dari Elizabeth ini pun digelar. Dipimpin oleh hakum agung kerajaan yang bernama Theodosious Syrmiensis de Szulo besert dengan 20 hakim asosiasi lainnya.
Puluhan saksi telah dihadirkan di dalam persidangan tersebut. Seluruh saksi tersebut, kecuali seorang pelayan, memberikan kesaksian yang memberatkan sang bangsawan tersebut.
Jumlah Korban Elizabeth Bathory Masih Menjadi Misteri
Selain saksi, pengadilan juga telah memiksa kerangka beserta mayat-mayat yang telah ditemukan di dalam kastil sebagai bukti.
Salah satu hal yang menjadi perdebatan di persidangan tersebut hingga saat ini adalah mengenai jumlah korban dari kekejaman Elizabeth Bathory.
Ada saksi yang menyebutkan bahwa korbannya berjumlah 30-an, ada juga yang menyebut korbannya 50-an bahkan lebih tinggi.
Dan yang paling mengejutkan adalah pangakuan dari seorang saksi yang bernama Susannah. Ia menyebutkan bahwa Elizabeth memiliki sebuah buku.
Buku Elizabeth itu berisikan daftar korban yang telah mencapai jumlah lebih dari 650 orang. Namun, keberadaan dari buku tersebut tidak bisa di buktikan.
Meskipun ada 32 lembaran tertulis yang sudah dibuat oleh Elizabeth dan sudah disimpan dalam arsip negara Hungaria di Budapest. Pengadilan memutuskan jumlah korban secara resmi berjumlah 80 orang.
Biografi Singkat; Kematian Elizabeth Bathory Di Dalam Penjara
Setelah ditetapkan sebagai pelaku pembunuhan berantai atas ratusan nyawa orang, Elizabeth Bathory dipenjara di dalam kastil Cachtice.
Ia ditempatkan ke dalam sebuah ruangan tertutup tanpa adanya jendela pada ruangan tersebut. Hanya ada sebuah lubang yang digunakan untuk ventilasi sekaligus untuk memasukkan makanan.
Elizabeth hanya bertahan selama empat tahun di dalam penjara itu, sebelum pada akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada bulan Agustus tahun 1614.
Terdapat sebuah laporan yang menyebutkan jika malam sebelum ia meninggal, Elizabeth mengeluh kedinginan. Namun, hal itu tidak didengarkan oleh para penjaga, hingga pada akhirnya ia ditemukan sudah tak bernyata lagi keesokan harinya.
Meskipun ia dikenal sebagai seorang pembunuh berantai yang kejam, Elizabeth juga dikenang sebagai salah seorang anggota keluarga Bathory yang terbaik karena kecerdasannya.
Jenazah dari Elizabeth akhirnya dimakamkan di gereja Cachtice pada tanggal 25 November 1614. Namun, menurut pengakuan dari sejumlah warga sekitar, makamnya telah dipindahkan ke malam keluarga de Ecsed.
Hingga saat ini, tidak ada yang mengetahui dimana lokasi makam Elizabeth yang asli. Bahkan, pihak gereja dan kastil di Cachtice tidak ada yang memiliki petunjuk mengenai lokasi yang ‘mungkin’ untuk menjadi tempat persemayaman terakhir bagi sang bangsawan pembunuh berantai ini.
Siapakah Agnes Ann Luisa?
Hobi membaca Cerita Horror?
Atau suka membaca Berita Viral?