Biografi Singkat Nikola Tesla

Blogtokohpedia – Biografi Singkat; Siapakah Nikola Tesla? Mungkin kalian sering melihat namanya muncul dalam berbagai platform media sosial, bahkan sampai ke produk otomotif.

Kalau kalian masih duduk di bangku SMA dan kalian belajar tentang fisika, kalian pasti berpikir bahwa Tesla adalah nama satuan untuk intensitas magnet.

Jika kalian pencinta otomotif, kalian pasti menyangka bahwa Tesla adalah salah satu dari perusahaan otomotif, Tesla Motors, perusahaan mobil listrik yang dimiliki oleh Elon Musk.

Bagaimana dengan game? Ada juga! Tau CoC kan? Clash of Clans, dari mulai Town Hall Level 7, kalian pasti memiliki Hidden Tesla untuk dibangun. Iya, itu menara besi yang bisa mengeluarkan listrik.

Dari Tesla yang berdasarkan satuan intensitas magnet, Tesla Motors, atau Hidden Tesla pada CoC, semuanya masih berasal pada satu nama, yaitu nama dari Nikola Tesla.

Namun, apakah kalian tahu mengapa namanya begitu terkenal sampai seantero dunia? Mari kita bahas kisah hidupnya!

Biografi Singkat; Siapakah Nikola Tesla?

Nikola Tesla adalah salah satu tokoh terpenting di dunia yang hidup pada masa penggunaan pemanfaatan energi menjadi menggunakan energi listrik atau biasa disebut sebagai transisi ke electrical age.

Sebelum ditemukannya listrik, pembangkit energi untuk menyalakan seisi kota masih menggunakan transmisi gas, air, batubara atau sumber energi yang sejenisnya yang pada waktu itu masih kurang efisien.

Berkat bantuan dari Tesla lah kita bisa menikmati listrik secara menyeluruh dan tentunya lebih efisien dari penggunaan yang sebelumnya.

Tesla telah mengabdikan hidupnya untuk membuat berbagai alat yang bermanfaat bagi kepentingan manusia lainnya.

Penemuannya dimulai dari teknologi listrik, x-ray, remote control, hingga pembuatan radio secara tidak langsung ada campur tangan dari Tesla.

Berkat berbagai penemuan alat-alat itu, ia telah dianggap sebagai salah satu penemu terpenting dan memberikan kontribusi terbesar dalam sejarah peradaban umat manusia.

Sayangnya, nama Tesla seperti telah tenggelam setelah kabar kematiannya. Namanya seperti dilupakan jika dibandingkan dengan sekian banyak penemu atau ilmuwan lainnya.

Biografi Singkat; Masa Muda Nikola Tesla

Nikola Tesla dilahirkan pada tanggal 10 Juli 1856 pada sebuah desa di Smiljan, Kerajaan Austria (sekarang Kroasia). Pada saat itu di Eropa sedang terjadi ketegangan politik di Kerajaan Austria.

Ayahnya adalah seorang pendeta, dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki talenta untuk membuat berbagai alat rumah tangga secara mekanikal.

Tesla mengakui bahwa kemampuannya secara berpikir menurun dari ibunya. Ayahnya sebenarnya ingin ia menjadi seorang tentara atau pendeta mengikuti dirinya.

Sayangnya, Tesla sama sekali tidak memiliki ketertarikan atas dua pekerjaan tersebut. Awal Tesla mulai tertarik dengan listrik adalah ketika ia di bangku sekolah.

Profesor disekolahnya menunjukkan cara penggunaan listrik. Pada waktu itu Tesla menganggap bahwa listrik adalah sebuah fenomena yang mengagumkan dan misterius, jadi ia penasaran dengan listrik.

Di usianya yang masih cukup muda, sekitar tujuh belas tahun, Tesla sempat menderita penyakit kolera yang parah. Kolera adalah penyakit yang cukup mematikan dan menyerang pada sisitem pencernaan manusia.

Tesla sempat terbaring selama 9 bulan di tempat tidur dan hampir meninggal karenanya. Pada saat ia sakit itu ia meminta izin kepada ayahnya jika ia sembuh dari penyakit ini, ia ingin masuk kuliah dengan jurusan teknik.

Biografi Singkat; Masa Perkuliahan Nikola Tesla

Dan benar saja, tidak lama setelah ayahnya mengizinkannya, Tesla sembuh dari penyakit itu. Sesuai dengan perjanjian dari ayahnya, Tesla kuliah di Tenik di Graz Univ. of Technology.

Diawal-awal masa perkuliahannya, ia terlihat sangat bersemangat dan dengan mudah mendapatkan nilai yang bagus. Ia berusaha belajar dengan giat, hingga pada hari minggu atau liburan dihabiskan dengan belajar.

Bahkan ia belajar dari jam 3 pagi hingga jam 11 malam. Agar mendapatkan nilai yang bagus dan sempurna untuk ayahnya hingga merelakan waktu istirahatnya dengan belajar.

Tetapi, saat memasuki tahun ke dua, perkuliahannya mulai kacau. Ia ribut dengan dosennya, tidak mendapatkan beasiswa lagi dan terlibat dengan perjudian.

Ia bahkan pernah menghabiskan uang saku dan uang kuliahnya untuk berjudi. Akhirnya ia pun dikeluarkan dari kampusnya karena mulai berbuat onar.

Biografi Singkat; Nikola Tesla Seorang yang Jenius

Tesla merupakan polyglot, apa itu polyglot? Polyglot merupakan kemampuan seseorang yang bisa menguasai lebih dari 5 jenis bahasa.

Tidak tanggung-tanggung, Tesla bahkan mampu menguasai 8 bahasa sekaligus. Selain itu, ia juga mengaku mempunyai eidetic memory atau yang biasa dikenal dengan sebutan photograpic memory.

Karena kelebihannya itu, ia jarang untuk mencatat dan lebih banyak memproses segala sesuatu di dalam otak atau memorinya sendiri.

Yang dimaksud eidetic memory contohnya adalah, ketika ia mempunyai suatu ide untuk membuat suatu alat, ia akan membangun pondasi alat tersebut melalui imajinasinya.

Ia melakukan proses bangun, perbaiki dan coba operasikan alat itu beserta dengan celah-celah negatif dari alat itu semua dalam pikirannya, tanpa mencoba mencatat atau menulisnjya dalam bentuk apapun.

Karena kelebihannya ini, saat masih sekolah Tesla sempat dituduh menyontek. Itu karena ia mampu mengerjakan soal-soal integral kalkulus, tanpa proses menghitung.

Biografi Singkat; Nikola Tesla vs Thomas Alva Edison

Ketika berusia 25 tahun, Tesla tinggal di Budapest, Hungaria. Di sana ia bekerja pada perusahaan telegraf. Setahun kemudian ia pindah ke Prancis dan bekerja di salah satu anak perusahaan milik Thomas Alva Edison.

Masih ingat dengan Edison bukan? Kemarin juga sempat kita bahas ya, Edison sebagai sang penemu bohlam lampu.

Selain bohlam lampu, Edison juga memiliki perusahaan kelistrikan yang besar. Kontribusi Edison di bidang teknologi ini terdengar sampai ke seluruh Eropa. Tesla yang masih muda pada waktu itu mengagumi pencapaian dari Edison.

Pada cabang anak perusahaan Edison, Tesla mendapatkan pekerjaan sebagai seseorang yang mendesain dan memperbaiki efesiensi kinerja alat listrik.

Bekerja Langsung dengan Edison

Karena melihat kinerjanya yang bagus, Tesla direkomendasikan untuk bekerja langsung dengan Edison. Di usia 28 tahun, Tesla pergi ke Amerika dan bekerja langsung dengan Edison atas rekomendasi dari bos Tesla yang berada di Prancis.

Tesla membawa sebuah surat dari bosnya untuk diberikan kepada Edison. Surat itu bertuliskan : “Saya kenal dengan dua orang yang benar-benar luar biasa. Yang pertama ‘Anda (Edison)’ dan yang kedua anak muda ini (Tesla).”

Dua hari setelah kedatangannya di Amerika, Tesla awalnya diberikan pekerjaan yang sederhana, lalu secara singkat ia langsung mendapatkan pekerjaan yang sulit.

Pada suatu hari, Tesla ditawari untuk mendesain ulang generator DC milik Edison. Berdasarkan keterangan dari Tesla, Edison saat itu mengatakan, “Saya akan berikan kamu $50.000 jika bisa menyelesaikan tugas ini!”.

Jika dihitung menggunakan kalkulator, inflasi $50.000 dari tahun 1884 untuk sekarang ini sekitar $1.491.306 tahun 2022. Jika di asumsikan dengan kursi rupiah 15.000, maka nilainya menjadi Rp. 22.3 Milyar.

Dengan uang sebesar itu sebenarnya membuat Tesla cukup ragu akan ucapan dari Edison, mengingat Edison adalah seorang yang pelit untuk masalah keuangan.

Tesla-pun akhirnya berhasil menyelesaikan pekerjaan dari Edison, namun Edison hanya menganggap perkataannya sebelum itu hanya sebuah lelucon.

Keluar Dari Perusahaan Edison

Merasa bahwa harga diri dan pekerjaannya tidak dihargai, Tesla akhirnya sakit hati dan memutuskan untuk keluar dari perusahaan Edison.

Secara keseluruhan, Tesla hanya bekerja selama setengah tahun bersama Edison. Jika dibandingkan, kedua orang ini merupakan dua sosok yang berbeda.

Edison dilatarbelakangi sebagai seorang CEO atau pekerja bisnis yang sukses, sedangkan Tesla lebih tertarik untuk menciptakan alat yang baru.

Kehidupan Setelah Keluar Dari Perusahaan Edison

Tesla sempat hidup luntang lantung setelah keluar dari pekerjaannya. Ia bahkan pernah menjadi seorang kuli dengan bayaran sekitar dua dolar untuk seharinya.

Tesla lalu dikenalkan oleh bosnya ke seorang yang bernama Alfred Brown. Brown merupakan seorang yang handal dalam membuat suatu perusahaan dan dapat mempromosikan berbagai alat penemuan.

Brown dan sahabatnya, Charles Peck, menjadi mentor sekaligus menjadi seorang yang mengubah nasib dari Tesla. Mereka setuju untuk membantu Tesla dari faktor keuangan dan membantu mendapatkan hak paten atas alatnya.

Mengembangkan Listrik Alternating Current (AC)

Mereka bertiga akhirnya mendirikan Tesla Electric Company dengan persentase keuntungan 1/3 untuk Peck dan Brown, 1/3 untuk Tesla sendiri, dan 1/3 untuk riset pengembangan dalam company itu sendiri.

Mereka akhirnya mendirikan sebuah lab untuk Tesla di Manhattan. Tesla saat itu segera mengembangkan motor listrik AC (alternating current) yang sebenarnya sudah lama ia impikan.

Brown dan Peck langsung menanggung semua biaya yang telah dikeluarkan oleh Tesla. Mereka juga memberikan masukan kepada Tesla agar alatnya mudah digunakan.

Di akhir tahun 1887, Brown dan Peck akhirnya menyadari bahwa Tesla telah menemukan motor AC yang luar biasa efisien dan memaksa Tesla untuk mematenkan penemuannya. Tesla sangat berterima kasih kepada kedua orang itu.

Sebenarnya arus listrik AC sudah diketahui sebelum Tesla mematenkannya, namun Tesla sendirilah yang merancang sistem listrik AC yang dapat berintegrasi dengan baik dengan berbagai alat.

Tesla merancangnya menyerupai generator, motor, lampu, saluran transmisi, dll yang menjadikan listrik AC menjadi alternatif baru menggantikan listrik DC (Direct Current).

Tidak Tertarik Dengan Listrik AC

Pada jaman itu tidak banyak orang yang melirik sistem dari listrik AC. Namun ada salah satu investor yang sangat tertarik, dialah George Westinghouse.

Westinghouse sebenarnya sudah melakukan berbagai penelitian tentang arus listrik AC, namun mekanisme yang Tesla buat berjalan jauh lebih bagus dibandingkan dengan miliknya. Mereka pun akhirnya melakukan kerja sama.

Di sisi lain, Edison masih tetap gigih dan tetap fokus menggunakan sistem DC yang ia miliki. Edison dulunya pernah menyelidiki sistem listrik AC .

Setelah mempelajari kelemahan dan kelebihan yang dimiliki oleh listrik AC, Edison memberikan kesimpulan bahwa listrik AC “not worth the attention of practical men.” atau yang berarti “tidak layak untuk diperhatikan oleh para praktisi”.

Edison tidak menyadari jika di sisi lain ada mantan anak buahnya yang akan menyainginya dalam industri kelistrikan pada jaman itu.

War of Currents (Perang Arus Listrik)

Di saat awal kemunculannya, industri listrik sebenarnya sudah terbagi menjadi dua kubu: Listrik DC, yang menghasilkan arus listrik searah, dan Listrik AC, yang menghasilkan arus listrik secara bolak balik.

Masing-masing dari kubu itu memiliki ‘wakil’ perusahaan terbesar. Pada kubu DC ada Edison Electric Light Company dengan CEOnya Thomas Alva Edison sendiri.

Dan di kucu AC ada Westinghouse Electric COmpany dengan CEOnya Westinghouse yang menggunakan paten dan bantuan dari Tesla.

Kedua kubu itu bersaing secara ketat, mulai dari bisnis, debat secara publik serta adanya propaganda yang menunjukkan sistem mereka masing-masing lebih baik.

Menggunakan Cara Kotor Untuk Bersaing

Kemajuan secara pesar akan kebutuhan dari listrik AC membuat kubu listrik DC panik. Kubu DC lalu secara besar-besaran membuat fitnah untuk menjatuhkan listrik AC.

Beberapa dari mereka bahkan menyetrum beberapa anjing dan kuda sampai mati dengan menggunakan listrik AC. Mereka melakukan itu untuk menunjukkan bahayanya arus listrik AC.

Menurut koran New York Sun, orang-orang yang membunuh beberapa hewan tersebut ternyata adalah suruhan dari kubu DC, perusahaan Edison.

Tesla ternyata sudah mengantisipasi hal itu, ia terus memperbaiki mekanisme dari kelistrikannya. Untuk terus meyakinkan masyarakat pada saat itu, Tesla berdiri diatas panggung dan mengalirkan listrik AC ke tubuhnya.

Fitnahan dari kubu DC tidak terbukti dengan hal itu. Akhirnya War off Currents berakhir setelah para investor meminta agar perusahaan Edison menggunakan arus listrik AC juga.

Tidak sampai disitu, Edison bahkan sampai keluar dari perusahaannya sendiri. Di sana Edison mengakui bahwa ia salah dalam memperhitungkan potensi yang dimiliki oleh listrik AC.

Pembangkit Listrik Tenaga Air Pertama didunia

Setelah War of Currents berakhir, Westinghouse memenangkan tender proyek pembangkit listrik yang menggunakan air terjun Niagara.

Westinghouse dan Tesla membangun alat pembangkit listrik besar bertenaga air yang pertama didunia. Pada jaman itu belum ada teknologi yang bisa memanfaatkan energi yang sangat besar seperti itu.

Berkat mereka, arus yang besar dari air terjun tersebut bisa dikonversikan menjadi listrik dan ditransmisikan secara jarak jauh, sehingga mampu menerangi keseluruhan kota New York.

Tentu saja penanganan PLTA ini menggunakan sistem listrik AC. Teknologi inilah yang menjadi pionir dan akhirnya digunakan pada berbagai wilayah di Amerika Serikat dan mendunia.

Dengan keberhasilannya dalam membuat PLTA, nama Tesla kian meroket. Setelah tiba di Amerika, hanya dalam beberapa tahun saja ia sanggup sejajar dengan berbagai penemu hebat Amerika saat itu.

Ia bahkan digadang-gadangkan sudah sejajar dengan Edison, Wright Bersaudara, dan ia-pun disejajarkan dengan nama Alexander Graham Bell.

Biografi Singkat; Beberapa Penemuan Nikola Tesla yang Lainnya

Sistem listrik AC berkembang pesat membuat Tesla mendapatkan uang yang banyak dari hak paten miliknya tersebut.

Yang spesial dari Tesla, ia tidak menyimpan atau menggunakan uangnya untuk berfoya-foya, ia menggunakan uang tersebut untuk bereksperimen lanjutan dan membuat berbagai alat baru.

Kalian pasti tidak asing dengan teknologi Wireless charging. Tapi, apakah kalian tahu bahwa teknologi transmisi energi tanpa kabel tersebut ternyata sudah pernah didemonstrasikan oleh Tesla lebih dari 100 tahun yang lalu.

Mengembangkan Tesla Coil

Setelah kesuksesan Tesla akan motor listrik ACnya, Tesla ternyata tertarik dengan transmisi energi tanpa kabel (wireless).

Tesla menemukan Tesla Coil ditahun 1891, saat ia terus mengembangkan dan melakukan percobaan berulang-ulang eksperimen dari Heinrich Hertz yang pada waktu itu menemuakn radiasi eletromagnetik.

Didalam ilmu elektromagnetik, ada suatu fenomena resonansi yang berasal dari gelombang elektromagnetik.

Baca Juga: Mitos dan Fakta seputar kehamilan yang patut kalian ketahui

Resonansi sendiri secara fisika merupakan suatu ketadaan dimana benda dapat menyalurkan energi yang dimilikinya ke benda yang lain meskipun dipisahkan oleh jarak tertentu.

Hal inilah yang dimanfaatkan oleh Tesla untuk menyalurkan energi listrik tersebut tanpa menggunakan kabel dan memanfaatkan fenomena resonansi tersebut.

Energi ini disalurkan dengan menggunakan suatu kopling induktif yang memiliki tugas untuk mentransmisikan energi.

Adanya medan listrik yang tinggi membuat udara disekitar terminal memiliki tegangan tinggi yang digunakan untuk mengionisasi dan menghantarkan listrik.

Jadi, listrik merambat ke udara berbentuk petir atau terlihat seperti kilatan-kilatan kecil. Sebagai contohnya, jika lampu didekatkan dengan Tesla Coil pada jarak tertentu, maka lampu tersebut akan menyala.

Teknik resonansi secara induktif medan elektromagnetik yang diterapkan Tesla ini menjado sebuah dasar utama dalam penerapan teknologi wireless charger HP saat ini.

Seperti yang kalian tahu, Tesla berhasil mentransmisikan listrik tanpa menggunakan kabel. Tapi, apakah hal ini efisien?

Sayang sekali, semenjak Tesla masih hidup higga saat ini, teknologi ini masih dinilai belum se-efisien kabel. Kenapa? Karena banyak energi yang terbuang sia-sia (free space loss).

Tesla atau Rontgen?

Pada tahun 1894, Tesla menyadari bahwa plat film yang ada dilabnya rusak. Ia kebingungan dan curiga bahwa hal ini disebabkan oleh radiasi energi yang lakukan pada percobaan sebelumnya.

Sebelumnya ia menggunakan percobaan dengan menggunakan tabung Crookes, alat untuk membuat X-ray. Laboratorium Tesla pernah kebakaran dan menghancurkan semua alat penemuan yang telah dimilikinya.

Tesla hampir depresi karena hal tesebut. Di saat yang hampir bersamaan, Wilhelm Rontgen telah mengumumkan alat penemuan X-ray nya.

Melihat hal itu, Tesla bangkit kembali dan menyempurnakan percobaan dari Rontgen dengan menggunakan tabung ciptaannya sendiri.

Baca Juga: Siapa Kartini? Mari kita ulas secara singkat

Penyempurnaan dari Tesla menghasilkan gambar yang lebih bagus dari milik Rontgen. Ia lalu mengirimkan hasil fotonya ke Rontgen.

Rontgen membalas : “Dear Sir! You have surprised me tremendously with the beautiful photographs of wonderful discharges and I tell you thank you very much for that. If only I know how you make such things? With the expression of special respect I remain yours devoted. W.C Rontgen“.

Setelah itu, Tesla tidak tertarik untuk melanjutkan penelitiannya akan X-Ray karena memang awalnya Tesla hanya berminat pada wireless transmission.

Rontgen dianugerahi hadiah Nobel untuk penemuan X-Ray ini. Seperti yang diketahui hingga sekarang, X-Ray sangat berguna untuk mendiagnosa penyakit yang ada didalam tubuh.

Siapakah Penemu Radio? Tesla atau Marconi?

Tesla menyadari bahwa mekanisme transmisi listrik tanpa kabelnya juga bisa di gunakan sebagai alat komunikasi jarak jauh tanpa kabel.

Karena jika disetel, bisa beresonansi pada frekuensi yang sama. Dengan prinsip yang sama, ia juga menciptakan radio remote control pertama didunia.

Di awal tahun 1895, Tesla sudah bersiap untuk mentransmisikan sinyal dalam 50 mil jauhnya. Tapi pada waktu itu lab Tesla kebakaran dan menghancurkan semua alat yang telah ia buat sebelumnya.

Pada waktu yang hampir bersamaan, di Inggris, Guglielmo Marconi sedang melakukan percobaan untuk membuat alat yang dapat mengirimkan pesan tanpa menggunakan kabel.

Baca Juga: Biografi Singkat Sultan Hasanuddin

Marconi mematenkan alat penemuannya di Inggris tahun 1896. Di awalnya, alat Marconi ini hanya bisa mengirimkan sinyal pada jarak yang masih relatif dekat, namun tidak lama kemudian Marconi berhasil mengirimkan sinyal dan melintasi selat Inggris.

Keberhasilan Maroni ini mengirimkan sinyal jarak jauh diisukan karena ia menggunakan ‘Tesla Oscillator’ didalam alatnya.

Atas keberhasilan Marconi membuat radio yang praktis dan mudah digunakan, perusahaan milik Marconi jadi berkembang dengan pesat.

Mendengar keberhasilan Marconi, teman dari Tesla berceletuk, “Kamu keduluan Marconi tuh..”. Lalu Tesla menjawab, “Marconi itu orang yang baik. Biarkan saja. Tapi jangan salah, dia menggunakan alat penemuan no 17 milik saya tuh.”

Masa Tua Nikola Tesla

Nikola Tesla menghabiskan masa tuanya dengan sendirian. Menurutnya, penikahan hanya akan menghambatnya untuk berkarya dan melakukan penemuan.

‘I don’t think you can name many great inventions that have been made by married men.” Semasa hidupnya pun ia hanya memiliki beberapa sahabat.

Salah seorang sahabatnya adalah seorang penulis terkenal, Mark Twain. Tesla banyak menghabiskan waktunya dengan menyendiri.

Be alone, that is the secret of inventions; be alone, that is when ideas are born.”

Umur hak paten hanya hanya memiliki durasi 17 tahun membuat ia kehilangan pendapatan dan kesulitan akan keuangan.

Ia menghabiskan masa tuanya dengan menginap di motel sembari setiap harinya memberi makan merpati. Semakin tua, Tesla semakin kehilangan kegagahannya. Ia meninggal sendirian penginapannya, dan dalam keadaan miskin.

Siapakah Agnes Ann Luisa?